18.10.08

Sopran - Bass

Senin sore bergerak perlahan dari sebuah auditorium kampus. Saat itu hujan dalam senja. Tapi kami masih bersemangat dengan partitur lagu dan tangga nada.
Maklum, sore itu hari terakhir persiapan untuk konser kecil kami.

Ditengah jeda, aku dan sopranino yang lain hanyut dalam obrolan senja.

“Lie, pacarnya ya?,” dengan nada menggoda dari salah seorang sopran

Siapa?


“Itu si Bass,” tunjuknya kearah seorang Bass yang tengah mendapat latihan ekstra dari si abang.

Aku?? Dia?? Nggak qo mbak... hahaha salah nii

Kemudian serentetan pertanyaan berhamburan dari sopran bahkan alto yang lain. Perbincangan sore itu membuat aku salah tingkah. Bagaimana bisa mereka mengira ‘aku dan dia’ hanya karena kami selalu duduk dan berbincang bersama di kursi panjang sebelum latihan dimulai.

“Tapi kalian cocok qo...?! akrab.”

Apa? Belum sempat menyanggah, latihan harus kembali berlanjut. Dan taraaa.... gosip antara Bass dan Sopran cepat sekali tersebar. Tidak-tidak-tidak kami tidak ada hubungan apa-apa qo. Padahal sepanjang sore itu aku dan dia sama sekali tidak menunjukan keintiman.
Dia bass, aku sopran . . .
Kami berjalan sendiri-sendiri dan sibuk dengan nada-suara masing-masing.

Setelah gladi resik, setelah suara hampir habis dan tenggorokan terasa haus mencekik. Rampung ngopi, aku dan “pacar” berjalan ke gerbang utama. Kami pulang kearah yang berlawanan. Dan setelah ia berlalu, aku resmi menjadi lajang kembali. ;-)

4 komentar:

Anonim mengatakan...

baca tulisan ini lagu yg terngiang nginang Kambanglah Bungo nih….jaman paduan suara sd dulu he he he

adeliatri mengatakan...

paduan suara jaman sd dulu adanya cm pas upacara bedera sadja aquuu....

Anonim mengatakan...

ciuui.....
swiiit...
swiiitt...

ganteng Lia!
c Bass

cocok-cocok!

adeliatri mengatakan...

@ eno : isa ajjah nii c ibu...:) tapii c bass emg ganteng bgd....:) tapi aqu sudah punya lelaki... jadi gmn dunk??? hahahaha :)
-lelaki yang gk worth it sampai kapanpun.... ap masih harus aqu tetap memanggilnya 'lelaki'?-