27.9.11

You are Missed


Seseorang pernah berkata kepada saya. Bahwa rasa kangen adalah manifestasi dari kehilangan. Dan kehilangan adalah sesuatu yang sangat familiar.
Rasa terkejut, sedih, kaget, kesal, marah, dan terluka akan memudar seiring berlalunya waktu. Hanya satu rasa itu yang kemudian membuatmu sadar. Bahwa kamu telah sungguh-sungguh kehilangan: rasa kangen. Yang masih tertinggal, bahkan lama setelah rasa yang lain tertelan di latar belakang.

Rasa sedih akan lenyap perlahan, seiring mengeringnya air matamu yang jatuh di atas bantal. Tetapi esok hari, dan sampai berbulan-bulan setelahnya, rasa kangen masih akan menghampirimu tiba-tiba. Lalu kamu sadar. Bahwa sesungguhnya, kamu telah kehilangan. Kamu kehilangan hal-hal yang membuat kamu menangis. Hal-hal yang pernah kamu cintai. Hal-hal yang pernah kamu sayangi. Hal-hal yang pernah kamu pedulikan.

Kemudian kamu mengerti. Bahwa rasa kangen ternyata bukan mengenai segala yang “pernah”. Rasa kangen bukanlah mengenai hal-hal yang pernah kamu cintai. Hal-hal yang pernah kamu sayangi. Hal-hal yang pernah kamu pedulikan. Ternyata rasa kangen juga menandakan segala yang “masih”. Bahwa kamu masih cinta. Masih sayang. Masih peduli.

Di sisi sebaliknya, rasa kangen juga memberikan tanda lain kepadamu. Ia menjelma isyarat. Bahwa mungkin, tanpa kamu sadari, sebenarnya kamu terlanjur “sudah”. Ya, ketika kamu kangen, mungkin itu tandanya kamu sudah cinta. Sudah sayang. Sudah peduli. Walau kamu masih saja bilangthere’s-nothing-between-us, diam-diam kamu tahu. Bahwa di antara kamu dan dia, ada satu rasa itu. Yang tak pernah bisa membohongi hatimu.


Rasa kangen.




Tidak ada komentar: