24.8.09

LIKA LIKU LUKA

from L to G

Pertengahan Agustus 2009,
It was 3 o’clock in the morning and I have already waken up.
I laid on the bed with the white sheet on it. Too dark to open the window and the silence was ticking bold.
I hold my breath and gazed at the room I am in.
It was not that hard, I have done this before. But still, there was this uncontrollable feeling I have in my chest.
Ditengah suasana yang full emotion seperti sekarang ini, saya dan seorang sahabat saya – Tsetse berbicara tentang kisah cinta kita yang hampir sama, sama tragis, dan sama menyedihkannya. Saya bertanya kepadanya, “Jadi apa yang kamu rasakan?.”
Waktu itu dengan yakin dia menjawab. “Tentunya sakit. Tapi hidup harus terus berlanjut. Dia nggak seberharga yang kamu kira kok...”
Lama dari situ, saya belum berhasil menjawab pertanyaan saya sendiri.
“Jadi apa yang kamu rasakan.”
Apa yang saya rasakan sekarang apakan cinta atau sekedar emosi.
Yang pasti I did somethink stupids.

Ketika saya dan dia berbicara, lewat pesan pesan singkat. Pesan-pesan dengan nada yang jauh berbeda dari nada-nada yang kita perdengarkan di depan orang-orang.
Iya, saya fikir hanya antara saya dan kamu.
Tapi ternyata tidak.
So silly, inbox saya sudah terlalu penuh. Belakangan ini saya sengaja menyimpannya dalam satu folder khusus, untuk saya intip kembali tiap kali saya merasa bosan.
Ketika saya berfikir, wow he has a gentelman traits. He is different with other guy. Im so proud of him. Saya menjadi sangat kagum dan respect.
Ketika dia bisa membuat saya tersenyum kecil waktu mengalami hari yang berat. Brighten up my days. He has something that will make mu heart a little bit lighter.

This man is having a little romance with me, having fun, sending me romantic SMS… but in the end, he’ll go back to his life. To his ‘girlfriend.’ And there I will be. On my own.

Hei kamuu!! Im not your shelter!!
Gampang ia kamu bilang find the better one than me. Lets say, itu cara cupu yang cowok lakukan waktu mau mutusin ceweknya dengan alasan ceweknya masih bisa dapet yang lebih baik lagi.
Padahal waktu kita mengharapkan sesuatu jadi ‘lebih baik’, sebenarnya we dont even scratch the surface.

Im not still falling in love with him. Nggak. Saya jadi mati rasa. Afraid to start a new relationship lagi. Dan berfikir bahwa those guy are not serious. They are not loyal. Mereka mungkin Cuma mau mempermainkan saya. Banyak skali fikiran2 jelek yang menggangu. Yang tertinggal saat ini hanya sebuah perasaan takut. Takut jatuh cinta yang ‘dalem’ lagi sama seseorang dan dikecewakan setelah itu.

Saya terjaga sampai pulul 4 dini hari. Mendengarkan bunyi gemericik hujan yang turun. Menatap langit-langit kamar. Kembali berfikir. Kemudian meraih telephone genggam yang ada disamping. Mengetik sebuah sms. Save to draft. Membuka Opera Mini. Log in di facebook. Mengetik Namanya. Membuka profilnya. Mengarahkan kursor ke paling bawah. Menemukan “Remove as friend” >> yes.
Kemudian saya beralih ke phone book. Sekali lagi mengetik namanya. Menentukan sebuah pilihan “Delete this contact?” >> yes.
Namanya tak ada lagi dalam urutan teratas atau yang paling bawah sekalipun.kehadirannya tak akan terlacak lagi baik dalam PEMBERITAHUAN konyol tentangnya di fb atau dalam phonebox di inbox saya.
Sekarang atau tidak sama sekali. Melompat pergi atau terjatuh lagi.

Menjelang pukul jam 5 pagi. Hujan masih belum berhenti.


Lalu Tse-tse berkata lagi
“Seengaknya kamu telah melakukan sesuatu hal yang benar. Dont you think? You are got a choise as well, dear. Your choise is to call it a quit. Come on. There sre still so many guy out there.”


“i think i did something stupid
to let you come into mylife.
Or you juz come in the right moment?
so silly, i find my self loving you even more.
I guess i know the reason why the people
tend to admire someone they dont
really “know”.coz its really happen to me, so silly.
And those are my regret.
Thx for all and sorry for all also.”

Pilihan >> 08522xxxx >> send >> delivered



*dedicated to G, terimakasih telah memberikan "selamanya" dalam waktu 2 bulan saja.

Tidak ada komentar: