9.1.09

kita semua sama

Pagi tadi, saya rasanya terlalu malas lihat berita-berita yang ada di TV. Isinya mengerikan – Sniper, penyanderaan warga asing, Rudal dan bom-bom di jalur Gaza Palestina yang memakan lebih dari 200 jiwa manusia, Agresi Militer Israel, anak-anak yang kehilangan orangtua, intimidasi pihak asing, dan masih banyak lagi.
What happened?
Saya tidak mau berkomentar banyak.dan mungkin tulisan saya kali ini tidak terlalu berhubungan dengan kejadian-kejadian mengerikan seperti itu.

Ayolah, mungkin perbedaan itu akan selalu ada. Tapi kenapa begitu banyak ego yang haus akan kekuasaan dan kekuatan? Dan perbedaan tidak perlu disamakan. Jangan membenci perbedaan. Justru kita hidup dari perbedaan itu.
Mungkin kebencian akan perbedaan itu datang karena salah faham.
Mungkin perbedaan bisa memuaskan ego dan melukai orang lain menjadi bagian kepuasan itu sendiri.
Mungkin kebencian akan perbedaan itu datang dari luka masa lalu, sehingga pengalaman akan trauma itu mulai menggeneralisasi dan dididik untuk membenci.
Mungkin mereka saling menbenci karena belum mengenal baik sesuatu.
Terlepas dari pangkat, agama, ras, suku, kita semua sama. Semua manusia yang ada di dunia ini adalah saudara kita. Kita semua punya hati, kenapa tidak coba belajar utuk saling menghargai dan menjaga perasaan masing-masing?

Teruslah berdoa. Bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk ketenangan, keselamatan dan kedamaian dunia.

Kalian, saling eratkan jemari ya!
Kebanyakan dari kita sangat sulit memahami persamaan yang dimiliki dan menghargai setiap kecil perbedaan di anugrahkan.
Saya lebih suka kalau kita semua mencoba melihat persamaan dan menghargai satu titik perbedaan yang ada…
Tebarkan kasih pada sesama dari sekarang. Supaya kita bisa menghadapi kehidupan ini dengan tenang dan mencipakan suasana damai untuk semua orang di sekeliling kita.
Supaya besok saya tidak lagi ngeri (lagi!) melihat berita-berita yang ada di TV karena isinya menyenangkan – pemerintah Israel dan Palestina saling mengamitkan jemari, tidak ada lagi perseteruan perebutan wilayah, tidak ada lagi yang menangis.

The world is in OUR hands, so it’s up to US to make it better!

1 komentar:

Anonim mengatakan...

yeah you re rite, friend........