14.1.09

mencari sahabat

Aku mencari dua sahabatku.
Yang pertama, dia adalah seorang sahabat kecil.
Dia adalah murid pindahan dari Cirebon yang kebetulan pindah ke SD yang sama denganku. Hari pertamanya sekolah, dia tidak berbicara terlalu banyak, kepalanya selalu tertunduk, mungkin masih malu,
dia mengenalkan dirinya sendiri,
“Nama aku Gani Hafiyanto, panggil saja Gani.”
Iya, namanya Gani. Gani Hafiyanto. dia lahir di Cirebon, 11 Juni 1989. dia jangkung, tampan dan ikal. Dia terlihat lebih dewasa.
hua... ternyata aku masih mengingatnya dengan sangat baik.
Kami mempunyai banyak persamaan. Sama-sama hobi berat membaca, berjalan kaki, membuat miniatur kapal-robot dari kertas dan memanjat pohon. Dia dan mamanya tinggal sementara di rumah adik Mama-nya (Bu Luki/Tante Luki), yang berjarak lima rumah dari rumahku. Lambat laun aku tahu, ternyata kepindahannya ke sini dikarenakan kedua orang tuanya berpisah, dia memilih ikut tinggal bersama mamanya. Lambat laun aku juga bisa memahaminya, tahu apa yang dia suka dan apa yang dia benci, dia juga tahu apa yang aku suka dan aku benci.
Sebenarnya cukup banyak teman-teman lain di lingkungan rumah kami, mirip geng anak-anak atau kelompok bermain, gara-gara dia aku jadi ikut aktif bermain di luar rumah. Tetapi persahabatanku dengan Gani terasa lain. Jika diibaratkan gelombang radio, seakan kami berada pada gelombang yang sama. Ada sesuatu yag khas, seperti suatu pengertian yang lebih mendalam, keakraban yang tumbuh dalam diam. Dia lebih dekat denganku dibandingkan dengan teman-teman kelompok bermain kami yang lain. Mungkin karena dulu aku anak tomboi yang spontan, penggeli, penyayang binatang, dan suka berdebat. Atau karena sesuatu yang lain, entahlah... aku sama sekali tidak tahu, karena pada saat itu segala sesuatu megalir seperti air.
Gani itu pendiam, sedikit angkuh dan pemikir. Dulu dia tidak bisa pergi tanpa topi, t-shirt, dan celana Hawaii. Dia akan sangat tampak sangat sopan dan tenang jika sedang berbicara dengan Mama-ku atau dengan tantenya. Tapi, dia juga bisa jadi sangat nakal. Ia dan aku adalah dua pemanjat yang ulung, berdua kami bergelantungan di pohon jambu batu di belakang rumah tantenya. Pada waktu itu, dia selalu berjanji akan datang kerumahku untuk bermain, rumahku adalah surga mainan dan komik katanya. Inilah yang aku katakan sebagai saat-saat indah yang tak terlupakan.
Pada musim layang-layang, aku da Gani bermain di lapangan kecil disebelah rumahku. Di sana ada sebuah pohon besar untuk berteduh. Gani menaikan dan mengendalikan layang-layang sementara aku jadi keneknya.
Kami bermain sepeda merajai jalanan.
Dia mengajariku cara cepat berhitung.
Dia punya koleksi buku dan komik yang lumayan banyaknya. Kadang komik kami akan sama. Dan tentang komik dan buku kami selalu berbagi.
Ada hal-hal yang membuat aku merasa spesial baginya. Diantaranya, ia selau menjadikan aku sebagai peminjam pertama buku-buku barunya, pendengar pertama tebak-tebakannya, dia berbagi kue bekalnya denganku, dan dia pernah memberikan ku sebungkus permen fruitella aneka rasa buah! –dan itulah alasan kenapa aku suka permen Fruitella, kawan.-
Tetapi, saat-saat indah itu hanya ada tiga setengah bulan saja.
Mamanya punya pekerjaan dan rumah tetap di Bandung (di daerah Metro). Akhirnya kami berpisah. Itu adalah kali pertama aku kehilangan seorang sahabat.
Aku menyesal menolak ajakan mama untuk mengunjungi Gani di hari kepindahannya. Saat itu aku hanya menangis dibalik jendela.
Terakhir kali kami bertemu, pada Januari yang dingin di tahun 2003. Dia sudah tinggi menjulang, memakai kacamata, dan dia bercerita, dia jadi ketua OSIS di SMPN 1 Cirebon.
Semoga dia tetap baik-baik saja dan tak kurang dari satu apapun.
Never Ending Story, Gani. Dari aku, sahabatmu...

Gani, shall we meet again?

***


Yang kedua,
Namanya Iko. Dia tampak sangat Chinese dan sebagaimana anak-anak Chinese, ia putih dan bermata sipit.
Dia teman sebangku-ku di kelas 3 selain Widy.
Dia satu-satunya orang yang memanggilku kate.
Dia memanggil dirinya Mr.Detele Lose.
Dia pintar bahasa Inggris+Matematika.
Dia suka komik.
Dia suka komputer.
Dia Ragnarok lover (dulu!).
Dia suka Mochacinno yang dipesan dari jendela kelas.
Dia meminjamkan payung untukku.
Dia yang menunggu pulang bersama.
Dia teman dengan seribu mimpi dalam kertas-kertas sisa yang kami tulisi.
Dia yang kita ciptakan sebuah yel-yel (Hamtaro duduk sama Yudho/Hobynya minum Mochacinno/Apa yang paling dia senangi/Vina,Vera atau Isnie...)
Dia yang bercita-cita jadi seorang programmer.
Dia yang selalu minta di traktir makan siang di GIM.
Dia yang mengirimkan pesan singkat siang dan malam.
Dia yang menelfon di Minggu pagi, cuma untuk memberi tahu kalau dirumahnya ada ribuan kupu-kupu kuning.
Dia selalu mengabarkan keberadaanya.
Dia yang dikhawatirkan Mamanya –Mamanya malah tlp Lia nanya dia ada dimana, taunya ke rumah Vina sama Yudho. Huh, bikin orang kaget+khawatir!-.
Dia yang nggak romantis! Masa ngasih Lia kaktus sebagai tanda persahabatan katanya, udah gitu ngasih kaktusnya yang dikasih sama Agah ke dia, ngasih pemberian orang sama orang lain its not polite....!!!???
Dia yang suka Melly Goeslaw.
Dia yang nyuruh beli Gatsby biru di pagi buta.
Dia yang nguntilin kemanapun Lie dkk pergi.
Dia punya penyakit flu aneh yang datang 2 tahun sekali, aneh ya?
Dia yang bikin syok waktu mimisan. (Tau nggak sih, Lia lari-lari ke ruang guru, ngasih tau klo Ico mimisan, trus atas saran bu Lilis Sulis, Lie disuruh cari daun sirih, eh Lie yang panik+buta dedaunan malah bawa daun anggur. Mimisannya bukan berhenti malah tambah banyak! Besoknya Ico nggak sekolah deh...)
Dia yang suka Vina, tapi Vinanya suka sama Osward, tapi Osward suka Yezha, Yezhanya suka sama Syarif, tapi Syarif deket sama Voilla, Voilla temen Vera, Vera suka sama Ico, tapi Ico suka sama Vina... hahaha ? Ico...masih suka sama Vina nggak??
Dia yang janji mau nonton Eiffel I’m in Love bertiga ke Bandung. Tapi nggak bisa!
Dia yang jalan dengan dua tangan dilipat kebelakang tas.

Huh, bagaimanapun qta pernah bersahabat, terlibat Junior High School Romance, serta menghabiskan sisa-sisa ketololan masa SMP bersama.
Dia ada dimana sekarang?
Ada yang tahu??

3 komentar:

Anonim mengatakan...

Liaaa.. saia mah di JKT.. iya udah lama.. ari kamu ayeuna dimana ?

kaget tau ga liat foto diri sendiri.. kog beda banget.. gw kira enriko yang mana gt.. tp critanya mirip2 smua..

Adelia Tri mengatakan...

ini enrico salim gunawan... i've read ur comment!!!
ini blog lama gw cyiinttt....
kyyaaaaaaaaaa................. contact me on twitter @siadeliatri...
kyaaaaaa...kangeeeennnn

adeliatri mengatakan...

hey icooo qo pake anonim commentnya??