25.9.08

My Beloved Fam (Part I)


Ini memang bukan hari ulang tahunnya A Yudhie.
27 Juli lalu, kita hanya sempat merayakannya dengan tumpengan sederhana.
-Chef Nang khusus didatangkan langsung oleh Mama ke Bogor. Cm buat bikin tumpeng!-

Umur kami terpaut sangat jauh. Jadi sebagai kakak, dimataku dia adalah seorang kakak laki-laki yang dewasa dan super duper bijaksana. Tapi, psss, dia sangat emosional skali. Gampang marah tapi cepet baikan. Berbeda denganku yang nggak cepet marah, tapi klo marah nggak cepet baikan.

Sekarang kami tinggal satu rumah. Ini adalah kali pertama aku tinggal untuk waktu yang akan lama bersamanya, bersama kakak ipar dan juga dua keponakanku yang lucu. Katanya, rumah jadi tambah ‘meriah’ semenjak aku ada.

Dia lebih banyak tinggal di Bogor, sekolah – kuliah – menikah – berkeluarga – bekerja - mengajar, semua sketsa hidupnya tak lepas dari Bogor sebagai latar. Dia rela meninggalkan beasiswa S2 di Jepang, demi Bogor. Dia membangun dan merancang sendiri pondasi kehidupannya dari nol di Bogor. Dan lihat, dia bahagia seperti sekarang ini, setidaknya yang aku lihat dia telah berhasil menuai kerja kerasnya.

Dalam banyak hal, kami berbeda. Dia sangat rapi, simply, dia tidak suka sayuran, dia selalu nyaman dengan hidupnya, aku nggak! Aku juga tahu, dalam beberapa hal kami juga melihat dari sudut yang berbeda. Tapi perbedaan bukan berarti melebarkan jarak diantara kami. Bukankah selain Mama, hanya dia, kakak laki-lakiku, yang aku punya saat ini. Kami bertiga adalah keluarga. Kami belajar untuk saling melengkapi.

Kalau dia sendirian dikantornya, dan jika kebetulan kuliah kosong aku akan segera datang menemani. Aku juga akan datang bersama sepaket ayam panggang+timbel bakar+jus buah kesukaanya. Hupps, sebetulnya tidak selalu “menemani” dalam arti yang sebenarnya, karena walaupun aku ada, tujuan utamaku Cuma satu, mendapatkan fasilitas terbaik dari kantornya. Internet gratisan, ruangan ac, ditawarin coklat panas pula sama Pak Yatna! Menarik bukan??
Tapi sekarang sudah nggak, setelah aku menemukan pojok lain di pasca sarjana IPB, pohon2 yang ranum – secangkir choco latte – hot spot area. Disanahlah tempat nongkrongku yang baru. Datanglah dikala senja. Pasti ada aku disitu.

pokoknya, aku sayang dia.

how bout u?

1 komentar:

Anonim mengatakan...

only fam lives 4 ever in our hearts
ovan luph fam
and fam luph ovan too
hidup Pradipta's fam!!!